Sabtu, 03 November 2012

Rabeg


Rabeg

    Rabeg, bagi sebagian orang mungkin asing mendengar nama makanan asli Banten ini. Pasalnya jika Anda berkunjung ke Banten, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi makanan khas hidangan bagi para sultan Banten. Warga sekitar menyebut makanan akulturasi Arab-Banten tersebut dengan nama rabeg.
    Bahan baku panganan khas Banten ini adalah daging dan jeroan kambing atau Wedhus. Bumbu rempah-rempah yang paling menonjol adalah jahe dan lada, dengan sedikit rasa cabai merah. Seperti diketahui, dahulu Banten memang dikenal sebagai penghasil lada, sehingga tanpa disadari terdapat daerah yang diberi nama kampung Pamarican, dimana Pamarican merupakan pusat penyimpanan dan jual-beli lada pada masa lalu. Pamarican sendiri berada di kawasan sebelah utara kompleks keraton, yang berdekatan dengan Bandar Banten.

    Rabeg memiliki rasa yang pedas, sehingga mampu mengobati rasa pening setelah berpanas-panas mengelilingi Banten. Jangan khawatir tekanan darah Anda naik, karena warung atau penyedia panganan istimewa Istana Banten ini biasanya menyediakan acar atau lalap mentimun untuk menemani menu rabeg.

    Panganan yang sudah menjadi menu khas masyarakat Banten dan Cilegon, saat ini biasanya disajikan pada saat pesta dan acara selamatan, terutama pada selamatan akikah kelahiran anak.

    Saat ini, rabeg juga menjadi menu makanan yang disajikan di sejumlah warung atau rumah makan. Namun disayangkan, rabeg sedikit sulit untuk ditemukan, pasalnya hanya ada beberapa rumah makan khusus rabeg di Serang. Salah satu warung yang menyediakan menu rabeg terdapat di wilayah Magersari, Jalan Raya Serang-Cilegon, tepatnya di depan Rumah Tahanan Serang. Di depan rumah makan itu tertulis, ”Rabeg Khas Serang”.

    Berikut cara penyajian panganan khas sultan Banten untuk porsi 6 orang.

    *350 gram daging kambing
    *250 gram usus kambing, bersihkan, potong-potong
    *200 gram hati kambing
    *4 cm jahe, memarkan
    *3 batang serai, ambil bagian putih, memarkan
    *4 lembar daun jeruk purut, buang tulangnya
    *10 butir bawang merah, iris tipis
    *4 cm jahe, iris tipis
    *1 buah tomat merah, potong-potong
    *5 sdm kecap manis
    *2 sdm gula merah,sisir halus
    *2 sdt garam
    *1 ½ sdt merica bubuk
    *8 butir cengkeh
    *4 cm kayu manis
    *½ biji pala
    *300 ml air
    *5 sdm minyak

    Setelah bahan-bahan tersebut terkumpul, berikut cara pembuatannya. Pertama, rebus daging kambing, usus, hati, secara terpisah bersama jahe, serai dan daun jeruk purut sampai empuk. Angkat dan tiriskan, lalu potong-potong menurut selera. Kedua, campur daging dan jeroan kambing rebus dengan bawang merah, jahe, tomat, kecap manis, gula merah, garam, merica, cengkih, kayu manis, pala bubuk, dan air. Masak dengan api sedang sampai bumbu terserap dan air menyusut. Beri minyak goreng, kemudian teruskan memasak sambil diaduk-aduk sampai rata dan berminyak. Angkat.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar